Minggu, 23 Mei 2010

contoh penelitian ilmiah

KATA PENGANTAR

Penelitian ini mengangkat judul tentang “Strategi Perencanaan

Sumberdaya Manusia yang efektif”. Hal ini didasarkan pada suatu

pemikiran bahwa organisasi publik maupun bisnis saat ini

dihadapkan pada suatu perubahan kondisi lingkungan yang semakin

cepat . Keselarasan antara perencanaan sumber daya manusia (SDM)

dapat membangun kinerja organisasi yang mampu mengadaptasi

dengan perubahan tadi.

Untuk merancang dan mengembangkan perencanaan sumber

daya manusia yang efektif bukanlah pekerjaan yang mudah, dia

membutuhkan suatu pemikiran, pertimbangan jangka pendek maupun

jangka panjang. Tiga tahap perencanaan yang saling terkait, seperti

strategic planning yang bertujuan untuk mempertahankan

kelangsungan organisasi dalam lingkungan persaingan. Kedua,

operational planning, yang menunjukkan demand terhadap SDM, dan

ketiga, human resources planning, yang digunakan untuk memprediksi

kualitas dan kuantitas kebutuhan sumber daya manusia dalam jangka

pendek dan jangka panjang yang menggabungkan program

pengembangan dan kebijaksanaan SDM.

Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia

harus disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan

untuk meminimalisikan adanya kesenjangan agar tujuan dengan

kenyataan dan sekaligus menfasilitasi keefektifan organisasi dapat

dicapai. Perencanaan sumber daya manusia harus diintegrasikan

dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang

organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi bisa terus survive dan

dapat berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat

cepat dan dinamis .

Dengan selesainya makalah ini ,kami ucapkan terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi dalam

penulisan makalah ini. Semoga bermamfaat.


Salam Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................. ii

1. Pendahuluan ..............................................................................1

2. Berbagai Pengertian dan Strategi Perencanaan SDM .................. 3

3. Manfaat Pengembangan SDM di Masa Depan ............................. 6

4. Tahapan Perencanaan SDM ....................................................... 8

5. Kesenjangan dalam Perencanaan Sumber daya Manusia ........... 9

6. Implementasi Perencanaan SDM............................................... 11

7. Penutup ................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 16


STRATEGI PERENCANAAN

SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIF

1. PENDAHULUAN.

Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka

mencapai tujuan memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif.

Suatu organisasi, menurut Riva’i( 2004:35) “tanpa didukung pegawai/karyawan

yang sesuai baiik segi kuantitatif,kualitatif, strategi dan operasionalnya ,maka

organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya,

mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang”.

Oleh karena itu disini diperlukan adanya langkah-langkah

manajemen guna lebih menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja

yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan, fungsi, pekerjaan yang

sesuai dengan kebutuhan . Perencanaan sumber daya manusia (Human

Resource Planning) merupakan proses manajemen dalam menentukan

pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi yang diinginkan di

masa depan, sedangkan sumber daya manusia adalah seperangkat

proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber

daya manusia dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah organisasi

yang terkait dengan manusia.

Tujuan dari integrasi system adalah untuk menciptakan proses

prediksi demand sumber daya manusia yang muncul dari perencanaan

strategik dan operasional secara kuantitatif, dibandingkandengan prediksi

ketersediaan yang berasal dari program-program SDM. Oleh karena itu,

perencanaan sumber daya manusia harus disesuaikan dengan strategi

tertentu agar tujuan utama dalam memflitasi keefektifan organisasi dapat

tercapai..

Strategi bisnis di masa yang akan datang yang dipengaruhi

perubahan kondisi lingkungan menuntut manajer untuk mengembangkan

program-program yang mampu menterjemahkan current issues dan

mendukung rencana bisnis masa depan. Keselarasan antara bisnis dan

perencanaan sumber daya manusia (SDM) dapat membangun

perencanaan bisnis yang pada akhirnya menentukan kebutuhan SDM.

Beberapa faktoreksternal yang mempengaruhi aktivitas bisnis dan

perencanaan SDM, antara lain: globalisasi, kemajuan teknologi,

pertumbuhan ekonomi dan perubahan komposisi angkatan kerja.

Perubahan karakteristik angkatan kerja yang ditandai oleh berkurangnya

tingkat pertumbuhan tenaga kerja, semakin meningkatnya masa kerja bagi

golongan tua, dan peningkatan diversitas tenaga kerja membuktikan

perlunya kebutuhan perencanaan SDM. Dengan demikian, proyeksi

de3mografis terhadap angkatan kerja di masa depan akan membawa

implikasi bagi pengelolaan sumber daya manusia yang efetif.

Peramalan kebutuhan sumber daya manusiadi masa depan serta

perencanaan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia tersebut

merupakan bagian dalam perencanaan sumber daya manusia yang

meliputi pencapaian tujuan dan implementasi program-program. Dalam

perkembangannya, perencanaan sumber, perencanaan sumber manusia

juga meliputi pengumpulan data yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi keefektrifan program-program yang sedang berjalan dan

memberikan informasi kepada perencanaan bagi pemenuhan kebutuhan

untuk revisi peramalan dan program pada saat diperlukan. Tujuan utama

perencanaan adalah memfasilitasi keefektifan organisasi, yang harus

diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka

panjang organisasi (Jackson & Schuler, 1990). Dengan demikian,

perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu proses

menterjemahkan strategi bisnis menjadi kebutuhan sumber daya manusia

baik kualitatif maupun kuantitatif melalui tahapan tertentu.

2. Berbagai Pengertian dan Strategi Perencanaan SDM

Mondy & Noe (1995) mendefinisikan Perencanan SDM sebagai

proses yang secara sistematis mengkaji keadaan sumberdaya manusia

untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan ketrampilan yang

tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan”. Kemudian Eric Vetter

dalam Jackson & Schuler (1990) dan Schuler & Walker (1990)

mendefinisikan Perencanaan sumber daya manusia (HR Planning)

sebagai; proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya

manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi yang diinginkan di

masa depan. Dari konsep tersebut, perncanaan sumber daya manusia

dipandang sebagai proses linear, dengan menggunakan data dan proses

masa lalu (short-term) sebagai pedoman perencanaan di masa depan

(long-term).

Dari beberapa pengertian tadi ,maka perencanaan SDM adalah

serangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sistematis dan

strategis yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga

kerja/pegawai dimasa yang akan datang dalam suatu organisasi

(publik,bisnis ) dengan menggunakan sumber informasi yang tepat guna

penyediaan tenaga kerja dalam jumlah dan kualitas sesuai yang

dibutuhkan.

Adapun dalam perencanaan tersebut memerlukan suatu strategi

yang didalamnya terdapat seperangkat proses-proses dan aktivitas yang

dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia pada setiap level

manajemen untuk menyelesaikan masalah organisasi guna meningkatkan

kinerja organisasi saat ini dan masa depan serta menghasilkan

keunggulan bersaing berkelanjutan. Dengan demikian, tujuan perencanaan

sumber daya manusia adalah memastikan bahwa orang yang tepat berada

pada tempat dan waktu yang tepat,sehingga hal tersebut harus disesuaikan

dengan rencana organisasi secara menyeluruh.

Untuk merancang dan mengembangkan perencanaan sumber daya

manusia yang efektif menurut Manzini (1996) untuk, terdapat tiga tipe

perencanaan yang saling terkait dan merupakan satu kesatuan sistem

perencanaan tunggal.

Pertama, strategic planning yang bertujuan untuk mempertahankan

kelangsungan organisasi dalam lingkungan persaingan,

Kedua, operational planning, yang menunjukkandemand terhadap SDM, dan

Ketiga, human resources planning, yang digunakan untuk memprediksi

kualitas dan kuantitas kebutuhan sumber daya manusia dalam jangka pendek

dan jangka panjang yang menmggabungkan program pengembangan dan

kebijaksanaan SDM.

Perencanaan sumber daya manusia dengan perencanaan strategik

perlu diintegrasikan untuk memudahkan organisasi melakukan berbagai

tindakan yang diperlukan ,manakala terjadi perubahan dan tuntutan

perkembangan lingkungan organisasi yang demikian cepat . Sedangkan

tujuan pengintegrasian perencanaan sumber daya manusia adalah untuk

mengidentifikasi dan menggabubungkan faktor-faktor perencanaan yang

saling terkait, sistematrik, dan konsisten. Salah satu alasan untuk

mengintegrasikan perencanaan sumber daya manusia dengan

perencanaan strategik dan operasional adalah untuk mengidentifikasi

human resources gap antara demand dan supply, dalam rangka

menciptakan proses yang memprediksi demand sumber daya manusia

yang muncul dari perencanaan strategik dan operasional secara kuantitatif

dibandingkan dengan prediksi ketersediaan yang berasal dari programprogram

SDM.

Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia organisasi di masa depan

ditentukan oleh kondisi faktor lingkungan dan ketidakpastian, diserta tren

pergeseran organisasi dewasa ini. Organisasi dituntut untuk semakin

mengandalkan pada speed atau kecepatan, yaitu mengupayakan yang

terbaik dan tercepat dalam memenuhi kebutuhan tuntutan/pasar (Schuler

& Walker, 1990).

3. Manfaat Pengembangan SDM di Masa Depan

Pimpinan yang secara teratur melakukan proses pengembangan

strategi sumber daya manusia pada organisasinya akan memperoleh

manfaat berupa distinctive capability dalam beberapa hal dibandingkan

dengan mereka yang tidak melakukan, seperti :

Yang sifatnya strategis yakni :

1. Kemampuan mendifinisikan kesempatan maupun ancaman bagi

sumber daya manusia dalam mencapai tujuan bisnis.

2. Dapat memicu pemikiran baru dalam memandang isu-isu sumber

daya manusia dengan orientasi dan mendisdik patisipan serta

menyajikan perluasan perspektif.

3. Menguji komitmen manajemen terhadap tindakan yang dilakukan

sehingga dapat menciptakan proses bagi alokasi sumber daya

program-program spesifik dan aktivitas.

4. Mengembangkan “sense of urgency” dan komitmen untuk

bertindak.

Kemudian yang sifatnya opersional ,perencanaan SDM dapat

bermamfaat untuk :

1. Meningkatkan pendayagunaan SDM guna memberi kontribusi

terbaik,

2. Menyelaraskan aktivitas SDM dengan sasaran organisasi agar

setiap pegawai/tenaga kerja dapat mengotimalkan potensi dan

ketrampilannya guna meningkatkan kinerja organisasi,

3. Penghematan tenaga,biaya, waktu yang diperlukan ,sehingga

dapat meningkatkan efisiensi guna kesejahteraan

pegawai/karyawan.(Nawawi, 1997: 143)

Adapun pola yang dapat digunakan dalam penyusunan strategi

sumber daya manusia organisasi di masa depan antara lain , (Schuler &

Walker, 1990) :

· Manajer lini menangani aktivitas sumber daya manusia (strategik dan

manajerial), sementara administrasi sumber daya manusia ditangani oleh

pimpinan unit teknis operasional.

· Manajer lini dan Biro kepegawaian/ sumber daya manusia saling berbagi

tanggung jawab dan kegiatan, dalam kontek manajer lini sebagai pemilik

dan sumber daya manusia sebagai konsultan.

· Departemen sumber daya manusia berperan dalam melatih manajer

dalam praktik-praktik sumber daya manusia dan meningkatkan kesadaran

para manajer berhubungan dengan HR concerns

4. Tahapan Perencanaan SDM

Menurut Jackson dan Schuler (1990), perencanaan sumber daya manusia

yang tepat membutuhkan langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktivitas

perencanaan sumber daya manusia menuju organisasi modern. Langkahlangkah

tersebut meliputi :

1.Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan permintaan

maupun persediaan sumber daya manusia yang diekspektasikan

bagi perencanaan bisnis masa depan.

2.Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya manusia

3.Merancang dan mengimplementasikan program-program yang dapat

memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan

sumber daya manusia

4.Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang berjalan.

Keempat tahap tersebut dapat diimplementasikan pada pencapaian

tujuan jangka pendek (kurang dari satu tahun), menengah (dua sampai

tiga tahun), maupun jangka panjang (lebih dari tiga tahun).

Rothwell (1995) menawarkan suatu teknik perencanaan sumber

daya manusia yang meliputi tahap :

(1) investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal, organisasional:

(2) forecasting atau peramalan atas ketersediaan supply dan demand

sumber daya manusia saat ini dan masa depan;

(3) perencanaan bagi rekrumen, pelatihan, promosi, dan lain-lain;

(4) utilasi, yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan

feedback bagi proses awal. Sementara itu, pendekatan yang digunakan

dalam merencanakan sumber daya manusia adalah dengan actiondriven

,yang memudahkan organisasi untuk menfokuskan bagian

tertentu dengan lebih akurat atau skill-need, daripada melakukan

perhitungan numerik dwengan angka yang besar untuk seluruh bagian

organisasi.

Perencanaan sumber daya manusia umumnya dipandang sebagai

bciri penting dari tipe ideal model MSDM meski pada praktiknya tidak

selalu harus dijadikan prioritas utama. Perencanaan sumber daya manusia

merupakan kondisi penting dari “integrasi bisnis” dan “strategik,”

implikasinya menjadi tidak sama dengan “manpower planning” meski

tekniknya mencakup hal yang sama. Manpower planning menggambarkan

pendekatan tradisional dalam upaya forecasting apakah ada

ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta

merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat. Integrasi antara

aspek-aspek perencanaan sumber daya manusia terhadap pengembangan

bisnis sebaiknya memastikan bahwa kebutuhan perencanaan sumber daya

manusia harus dilihat sebagai suatu tanggung jawab lini.

5. Kesenjangan dalam Perencanaan Sumber daya Manusia

Dalam perencanaan SDM tidaklah semudah apa yang

dibayangkan, kendati telah ada perhitungan dan pertimbangan

berdasarkan kecenderungan dan data yang tersedia, tapi kemelencengan

bisa saja terjadi. Hal ini wajar karena selain adanya dinamika organisasi

juga adanya perubahan faktor lingkungan , kebijakan yang tidak

diantisipasisi sebelumnya. Proses perencanaan sering tidak berjalan

sebagaimana mestinya, karena kebijakan perencanaan tidak dibuat secara

detil, sehingga terjadi kesenjangan antara kebijakan sebelumnya dengan

aspek teknis operasional secara empiris . Persoalan yang dihadapi dalam

perencanaan sumber daya manusia dalam pengembangan dan

implementasinya dari strategi sumber daya manusia dapat dikelompokkan

ke dalam empat permasalah (Rothwell, 1995) :

Pertama, perencanaan menjadi suatu problema yang dirasa tidak

bermanfaat karena adanya perubahan pada lingkungan eksternal

organisasi, meskipun nampak adanya peningkatan kebutuhan bagi

perencanaan.

Kedua, realitas dan bergesernya kaleidoskop prioritas kebijakan dan

strategi yang ditentukan oleh keterlibatan interes group yang memiliki

power.

Ketiga, kelompok faktor-faktor yang berkaitan dengan sifat manajemen

dan ketrampilan serta kemampuan manajer yang memiliki preferensi bagi

adatasi pragmatik di luar konseptualisasi, dan rasa ketidakpercayaan

terhadap teori atau perencanaan, yang dapat disebabkan oleh kurangnya

data, kurangnya pengertian manajemen lini, dan kurangnya rencana

korporasi.

Keempat, pendekatan teoritik konseptual yang dilakukan dalam pengujian

kematangan perencanaan sumber daya manusia sangat idealistik dan

preskriptif, di sisi lain tidak memenuhi realita organisasi dan cara manajer

mengatasi masalah-masalah spesifik.

Permasalahan tersebut merupakan sebuah resiko yang perlu

adanya antisipasi dengan menerapkan aspek fleksibilitas ,manakala terjadi

kesenjangan di lapangan. Namun sedapat mungkin manajer telah

menyiapkan langkah-langkah antisipasi secara cermat setiap

perkembangan yang terjadi , karena pada dasarnya sebuah bangunan

perencanaan SDM tidak harus dibongkar secara mendasar , jika ada

kekurangan dan kelemahan ,tentu ada upaya mengatasi jalan keluar yang

terbaik. Oleh karena itu diperlukan analisis terhadap perencanaan yang

dibuat dengan menreapkan analisi SWOT.

6. Implementasi Perencanaan SDM

Pemilihan teknik merupakan starting point dalam melaksanakan

berbagai aktivitas yang berhubungan dengan gaya manajeral, nilai dan

budaya secara keseluruhan. Beberapa teknik perencanaan sumber daya

manusia (Nursanti, 2002 : 61) dapat diimplementasikan dalam proses

rekrutmen dan perencanaan karir.

a. Rekrutmen

Identifikasi kemungkinan ketidakcocokan antara supply dan demand

serta penyesuaian melalui rekrutmen, sebelumnya dilihat sebagai alasan

perencanaan manpower tradisional. Oleh karena itu diperlukan pendekatan

baru yang mempertimbangkan kombinasi kompetensi karyawan melalui

pengetahuan, keterampilan dan sikap dan pengalaman yang dimiliki.

Perencanaan MSDM dapat dijadikan petunjuk dan memberikan wawasan

masa yang akan datang bagi orang-orang yang diperlukan untuk

m,enyampaikan produk-produk inovatif atau pelayanan berkualitas yang

difokuskan melalui strategi bisnis dalam proses rekrutmen.

b. Perencanaan Karir

Hal ini membutuhkan pengertian proses-proses yang diintegrasikan

pada karekteristik individual dan preferensi dengan implikasinya pada :

budaya organisasi, nilai dan gaya, strategi bisnis dan panduan, struktur

organisasi dan perubahan, sistem reward, penelitian dan sistem

pengembangan, serat penilaian dan sistem promosi. Beberapa organisasi

dewasa ini menekankan pada tanggung jawab individual bagi

pengembangan karir masing-masing. Sistem mentoring formal maupun

informal diperkenalkan untuk membantu pencapaian pengembangan karir.

Seberapa jauh fleksibelitas dan efisiensi organisasi ditentukan oleh

kebijakan pemerintah, baik fiskal maupun pasar tenaga kerja.

c. Evaluasi Perencanaan SDM

Perencana sumber daya manusia dapat digunakan sebagai indikator

kesesuaian antara supply dan demand bagi sejumlah orang-orang yang

ada dalam organisasi dengan keterampilan yang sesuai : perencanaan

sumber daya manusia juga berguna sebagai “early warning” organisasi

terhadap implikasi strategi bisnis bagi pengembangan sumber daya

manusia dengan melakukan audit terhadap SDM. Teknik-teknik yang dapat

digunakan dalam evaluasi perencanaan sumber daya manusia meliputi :

a. Audit sederhana terhadap sasaran apaqkah memenuhi tujuan,

kekosongan terisi, biaya berkurang, dan sebagainya. Sedangkan

tingkat audit tergantung pada tujuan organisasi dan seberapa jauh

analisis terhadap keberhasilan maupunb penyimpangan dapat

dilakukan.

b. Evaluasi sebagai bagian dari tinjauan prosedur organisasi lain sesuai

standar penggunaan :

a. Prosedur total kualitas; perlu bagi kebutu8han pengawasan dan

dapat menggambarkan atensi bagi ketidakcukupan SDM

b. Prosedur investasi manusia; perlu pengawasan bagi hasil pelatihan

terhadap analisis kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan

berbasis kontinyuitas.

c. Pendekatan analitis bagi utilisasi sumber daya manusia dan

pengawasan hasil

c. Evaluasi sebagai bagian dari audit komunikasi generalv atau survai

sikap karyawan

d. Dimasukkannya hal-hal berikut sebagai bagian audit yang lebih luas

atau tinjauan fungsi SDM :

· Nilai tambah yang diperoleh organisasi, misalnya dalam

mengembangkan manusia atau pengurangan perpindahan tenaga

kerja.

· Dalam pemenuhan target departemen sumber daya manusia atau

penetapan fungsi

· Dalam pengwasan pencapaian “equal opportunity target” dalam hal

gender atau ras

· Sebagai bagian bentuk internal atau eksternal bench-marking

komporasi dari perencanaan sumber daya manusia yang digunakan

dan outcomes dalam bagian lain di organisasi yang sama

e. Melakukan review atas penilaian individu.

Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa tujuan perencanaan

sumber daya manusia adalh memastikan bahwa orang yang tepat berada

pada tempat dan waktu yang tepat, sehingga hal tersebut harus

disesuaikan dengan rencana organisasi secara menyeluruh. Salah satu

hasil evaluasi penerapan program jangkan panjang dapat ditujukan bagi

perencanaan program suksesi.

7 . Penutup.

Berdasarkan uraian sebelumnya, pada bab ini penulis

mengemukakan beberapa kesimpulan :

1. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning)

merupakan salah satu fungsi dalam Manajemen Sumberdaya manusia

yang mengorientasi pada bagaimana menyusun langkah-langkah

strategi menyiapkan sumberdaya manusia (pegawai/karyawan) dalam

suatu organisasi secara tepat dalam jumlah dan kualitas yang

diperlukan .Perencanaan SDM sebagai; proses manajemen dalam

menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari

posisinya saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan dengan

menggunakan data sebagai pedoman perencanaan di masa depan .

2. Perencanaan sumber daya manusia awal difokuskan pada perencanaan

kebutuhan sumber daya manusia di masa depan serta cara pencapaian

tujuannya dan implementasi program-program, yang kemudian

berkembang, termasuk dalam hal pengumpulan data untuk

mengevaluasi keefektifan program yang sedang berjalan dan

memberikan informasi kepada perencana bagi pemenuhan kebutuhan

untuk revisi peramalan dan program daat diperlukan.

3. Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus

disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk

meminimalisikan adanya kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan

dan sekaligus menfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai.

Perencanaan sumber daya manusia harus diintegrasikan dengan

tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi. Hal

ini diperlukan agar organisasi bisa terus survive dan dapat berkembang

sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan dinamis.


DAFTAR PUSTAKA

Jackson, S.E., & Schuler, R.S. 1990. Human Resource Planning:

Challenges for Industrial/Organization Psychologists. New York,

West Publishing Company .

Mondy ,R.W & Noe III,RM,1995,Human Resource Management,

Massahusetts, Allyn & Bacon

Nawawi, Hadari, 2001, Manajemen Sumberdaya Manusia, Yogyakarta,

Gadjah Mada University Press.

Nursanti, T.Desy, 2002, Strategi Teintegrasi Dalam Perencanaan SDM ,

dalam Usmara, A (ed), Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya

Manusia, Yogyakarta, Amara books.

Purnama, N. 2000. Membangun Keunggulan Bersaing Melalui Integrasi

Perencanaan Strategik dan Perendanaan SDM. Jakarta,

Usahawan, 7(29):3-8

Riva’i, Veithzal, 2004, Manajemen Sumberdaya Manusia untuk

Perusahaan : dari teori ke praktek, Jakarta ,RadjaGrapindo Persada.

Rothwell, S. 1995. Human Resource Planning. In J. Storey (ED). Human

Resource Management: A Critical Text . London: Routledge

Schuler. R.S., & Walker, J.W. 1990. Human Resource Strategy: Focusing

on Issues and Actions. Organizational Dynamics, New York, West

Publishing Company .